Anak-Anak Terdampak Banjir di Mataram, Lale Syifa Serukan Bantuan dan Dispensasi Sekolah.

BANJIR MATARAM - Anggota DPR RI Komisi VIII, Hj. Lale Syifaunnufus saat mendampingi Sekjen Gerindra Muzani dan Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal memberikan bantuan kepada korban banjir di Mataram.

7/18/20251 min read

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM – Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Hj. Lale Syifaunnufus, menyoroti dampak serius banjir yang melanda Kota Mataram, khususnya terhadap anak-anak sekolah.

Ia mengatakan sejumlah anak korban banjir mengalami trauma, bahkan peralatan sekolah mereka hanyut terbawa arus.

“Untuk itu, kami bersama kader partai dan juga Sekjen Gerindra telah turun langsung serta memberikan sejumlah peralatan sekolah, seperti tas, buku, hingga vitamin bagi mereka,” ujar Lale Syifa saat dikonfirmasi, Jumat (18/7/2025).

Menurutnya, anak-anak korban bencana alam perlu mendapatkan perhatian lebih, terlebih saat ini mereka akan segera memasuki tahun ajaran baru.

Anggota Komisi VIII DPR RI tersebut juga mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Mataram yang telah memberikan layanan trauma healing bagi anak-anak terdampak banjir.

Ia menambahkan, sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan juga harus menjadi perhatian. Pihaknya mendukung adanya dispensasi bagi sekolah yang terdampak parah akibat banjir tersebut.

“Kita belum tahu pasti jumlah sekolah yang rusak, tapi hampir semua sekolah pasti ada yang terdampak. Dispensasi seperti pembelajaran daring dari rumah, seperti saat COVID-19, mungkin bisa diberlakukan sementara waktu hingga sekolah diperbaiki,” tuturnya singkat.


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, M. Yusuf, menyatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat edaran terkait dispensasi pembelajaran bagi sekolah yang terdampak parah.

“Sekolah yang terdampak akan diberikan dispensasi, boleh melaksanakan pembelajaran daring dari rumah,” ujar Yusuf.

Ia menjelaskan, Dinas Pendidikan telah melakukan pemantauan ke sejumlah sekolah yang terdampak banjir bandang. Kerusakan terjadi merata di berbagai kecamatan di Kota Mataram.

Terutama sekolah-sekolah yang berada di sekitar aliran sungai, seperti SMPN 22 Cakranegara dan SDN 10 Ampenan.

“Rata-rata terdampak, merata di setiap kecamatan. Kami akan menggelar rapat teknis untuk membahas kerusakan yang terjadi,” ujarnya.

Pihaknya juga meminta seluruh sekolah yang terdampak untuk segera melaporkan segala bentuk kerusakan yang dialami.

“Sekolah harus melaporkan kerusakan, baik pada bangunan, sarana dan prasarana, maupun buku dan perangkat elektronik yang dimiliki. Laporan tersebut akan kami teruskan ke pemerintah pusat,” pungkasnya.